Menarik sekali untuk membicarakan Potensi dan Harapan
kemajuan Pariwisata Halal Sumatera Barat setelah Kemarin Secara Resmi Bapak
Gubernur Prof Dr Irwan Prayitno,
melantik Ir Oni Yulfian Msi,
selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Industri Kreatif Provinsi Sumatera Barat.
Harapan Pak Gubernur tertumpu kepada ‘tangan dingin” Kanda Oni untuk bisa
menadi Nahkoda Baru Dinas Pariwisata Sumatera Umumnya dan Destinasi Wisata Halal
Dunia Khususnya.
Ini menarik sekali untuk kita bisa membantu memberikan
sumbang saran dan masukan kepada Bapak atau Kanda Oni, karena saya pribadi
lebih nyaman memanggil Kanda karena beliau memang senior kami di Alumni ITB
serta Yayasan Alumni Minang Bandung,
dan saya ingat betul bagaimana Bapak Gubernur berharap banyak kepada Kanda Oni,
yang sebetulnya pada 5 tahun lalu juga menawarkan
Jabatan yang sama kepada Kanda Oni tetapi beliau waktu itu masih fokus berkarir
di Kementrian Pariwisata Pusat, yang mungkin pada saat itu “gengsi”nya dan peluangnya lebih besar dibanding pulang
ke Ranah Minang. Cerita ini kami kutip langsung dari Cerita Bapak Gubernur
sewaktu beliau menjadi Narasumber pada acara Rakernas Yayasan Alumni Minang
Bandung bulan Oktober lalu.
Kenapa begitu besar harapan Pak Gubernur karena berdasarkan
pengalaman Pak Gubernur memimpin Sumbar selama
periode pertama beliau secara jujur mengakui bahwa Kinerja Para Pejabat
Sumbar yang berasal dari Alumni dari Jawa khususnya ITB memang menunjukan kinerja
yang bisa diandalkan dan beliau menceritakan juga succes story seorang ‘anak buah” beliau yang dipercaya
mengurusi bidang Pekerjaan Umum
memberikan hasil sesuai harapan Pak Gubernur dan bisa di andalkan dan sekarang
sudah berhasil memegang salah satu Jabatan Eselon I di Kementrian PUPR di
Jakarta setelah merintis karir di Sumbar.
Bahkan lebih jauh Pak Gubernur mengatakan kalau pada Periode
pertama pemerintahan beliau bisa berdasarkan penunjukan lansung tanpa tender
jabatan secara terbuka seperti sekarang yang dibuka secara luas dan dibantu
oleh lembaga Independent seperti
Lembaga Psikologi dari Universitas Indonesia dan memang dari hasil Uji Potensi
yang dilakukan oleh Lembaga Assessment
Center dari UI tersebut kanda Oni layak untuk memagang Jabatan yang
diamanahkan oleh Pemimpin Sumbar tersebut, dan secara akademis dan pengalamaan
juga pas karena Kanda Oni adalah lulusan dari Planologi ITB yang memang salah
satu kekhususan ilmunya adalah bidang Perencanaaan dan Pengelolaan Pariwisata
dan pembangunan daerah atau Ibarat pepatah urang minang Ibarat “Jangguik pulang
ka daguak” atau “Ibarat Pinang pulang ka tampuaknyo”.
Apalagi momentumnya juga sangat pas setelah Sumatera
ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Halal Dunia oleh Bapak Gubernur Sumbar
bersama dengan Para Bupati dan Walikota di Sumatera Barat dan menurut cerita
Pak Gubernur karena seluruh Bupati dan Walikota termasuk Bupati Kepulauan
Mentawai sepakat dengan suara bulat menjadi Sumatera Barat sebagai Destinasi
Wisata Halal Dunia.
Bahkan pada Pentas Tingkat Dunia, Pariwisata Indonesia meraih
prestasi gemilang dari gelaran World Halal Tourism 2016 yang berlangsung di
Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Indonesia sukses memboyong 12 penghargaan dari 16
kategori yang diperebutkan dalam ajang tersebut dan dari 12 Penghargaan yang diboyong pulang oleh
Indonesia, 3 diantaranya berhasil direbut oleh Sumatera Barat:
Berikut, 12
penghargaan yang diraih Indonesia dari ajang World Halal Tourism 2016.
1. World's
Best Airline for Halal Travellers (Garuda Indonesia)
2. World's
Best Airport for Halal Travellers (Sultan Iskandar Muda Internasional Airport,
Aceh)
3. World's
Best Family Friendly Hotel (The Rhadana Kuta, Bali)
4. World's
Most Luxurious Family Friendly Hotel (The Trans Luxury Bandung)
5. World’s
Best Halal Beach Resort (Novotel Lombok Resort and Villas)
6. World’s
Best Halal Tour Operator (ERO Tours Sumatera Barat)
7. World’s
Best Halal Travel Website (www.wonderfullomboksumbawa.com)
8. World’s
Best Halal Honeymoon Destination (Sembalun Valley Region, Nusa Tenggara Barat)
9. World’s
Best Hajj & Umrah Operator (ESQ Tours and Travel)
10. World’s
Best Halal Destination (Sumatera Barat)
11. World’s
Best Halal Culinary (Sumatera Barat)
12. World’s
Best Halal Cultural Destination (Aceh).
Khusus untuk
Pemerintahan Sumatera Barat sendiri mendapat 2 Kategori yaitu World’s Best Halal Destination dan World’s
Best Halal Culinary.
Jadi kalau
ibarat orang dagang atau ‘manggaleh” Pak Oni Yulfian sudah dibekali modal yang
cukup untuk mulai mengembangkan dan memajukan serta memberikan sentuhan yang
berbeda untuk Pariwisata di Sumatera Barat.
Bapak Ir. Joko Widodo sudah secara tegas menyatakan bahwa
tahun 2018 Pariwisata dan Kelautan akan menjadi Core Business Indonesia,
dan demikian juga halnya dengan Insight dari
Bapak Gubernur Irwan Prayitno bahwa beliau hanya Menawarkan Pariwisata dan
Kelautan, serta Energi Terbarukan kepada para Investor untuk berinvestasi di
Sumatera Barat. Ini artinya untuk Provinsi Sumatera Barat sangat berharap
sekali Pariwisata bisa menjadi Lokomotif Baru pertumbuhan Ekonomi di Sumatera
Barat selain Semen Padang dan Bidang Jasa lainya di Sumatera Barat sebab kalau
Industri Padat karya seperti Garment misalnya tidak akan berkembang di Sumatera
Barat dan akan kalah bersaing dengan Industri Garment dari Jawa Barat dan Jawa
Timur serta Jawa Tengah misalnya.
Kalau dilihat pada tulisan saya sebelumnya, kalau kita
berbicara untuk Pariwisata Indonesia Umumnya dan Sumbar khususnya,
Digital Learning Series
– Peranan Internet Dalam Memasarkan dan Memajukan Pariwisata Indonesia http://sintola-solusindo.blogspot.co.id/2016/12/digital-learning-series-peranan_7.html
Kita Jangan cepat berpuas diri dulu karena berdasarkan report
The Travel & Tourism Competitiveness Index Ranking 2015 Ranking Indonesia masih kalah jauh dari
Singapore 11- Malaysia 25 – Thailand 35
sementara Indonesia masih di tangga 50.
Banyak hal masih perlu kita lakukan Seperti yang dijelaskan
dalam Appendix A dalam laporan itu
ada 14 Parameter yang menjadi
penilaian dan dikelompokan menjadi 4 yaitu Enabling
Environment – T&T Policy – Infrastucture dan Natural dan Cultural Resources .
A) Enabling Environment, composed of five pillars:
1. Business Environment,
2. Safety and Security,
3. Health and Hygiene,
4.Human Resources and
Labour Market,
5. ICT Readiness;
B) T&T Policy and Enabling Conditions, composed of four
pillars:
6. Prioritization of
Travel & Tourism,
7. International
Openness,
8. Price Competitiveness,
9. Environmental
sustainability;
C) Infrastructure, composed of three pillars:
10. Air Transport
Infrastructure,
11. Ground and Port
Infrastructure,
12. Tourist Service
Infrastructure; and
D) Natural and Cultural Resources (2 pillars):
13. Natural Resources
and
14. Cultural Resources
and Business Travel.
Terus apa
yang bisa segera bisa dilakukan oleh Pemda Sumatera Barat khususnya Dinas
Pariwisata,menurut hemat saya ada beberapa langkah atau beberapa hal
1.
Menyamakan
persepsi para Stake Holder Pelaku
Pariwisata di Sumatera Barat terutama tentu dengan Pak Gubernur dengan Jajaran
OPD-nya serta DPRD, kemudian dengan seluruh Bupati dan Walikota serta Jajaran
OPD-nya khususnya para kepala Dinas Pariwisata di masing-masing wilayah,
kemudia tentu dengan para pelaku Industri Pariwisata sendiri misalnya ASATA,
ASITA, PHRI dan Asosiasi Lainnya seperti Pemandu Pariwisata dan Agent Travel
atau Rental Mobil dan lainnya termasuk
mungkin juga dengan Para Organisasi Para Perantu Minang yang juga bisa menjadi
motor penggerak untuk wisatawan lokal
atau wisman misalnya. Hal ini penting dilakukan misalnya perlu menjelas apa itu
beda Wisata Halal dengan Wisata Konvesional, apa yang harus dilakukan oleh
masing-masing stake holder dan yang terakhir tentu adalah meng-edukasi
bersama-sama masyarakat kita untuk memiliki kesadaran bersama pentingnya
Pariwisata menjadi Lokomotif perekononomian Sumatera Barat khususnya. Hal ini sangat penting dilakukan karena kita
masih sering mendengar para pelaku atau tuan rumah Pariwisata di Destinasi
utama masih belum bisa memberikan pelayanan tebaik kepada para tamu atau turis
yang datang ke Sumatera Barat. Bahkan masih sering kita dengan para pemilik
rumah makan “main pakuak’’ atau para
pemilik travel atau mobil sewaan, demikinan juga hal lain ynag sederhana misalnya
tarif parkir yang jauh lebih mahal dari Mal di Jakarta, ini misalnya kasus
perparkiran di Kota Bukit Tinggi yang sempat jadi Viral di Medsos, dan
Alhamdulillah Bapak Walikota yang baru (Bapk Ramlan Nurmatias) cepat tanggap
dan sekarang sudah mulai tertata dengan baik.
2.
Menjalin
Kerjasama dan Komunikasi yang baik dengan Kementrian Pariwisata serta Instansi
Terkait dengan kemajuan Pariwisata di Sumbar misalnya dengan Kementrian PUPR
dan Bappenas serta Kementrian Keuangan dan Kementrian Perhubungan, dan Kominfo misalnya
karena Instansi ini sangat memegang peranan penting dalam kemajuan atau
penyediaan fasilitas atau Infrastruktur pendukung pariwisata di Sumbar mulai
dari Fasilitas Jalan – Jembatan serta Fasilitas di Destinasi Wisata, Pelabuhan
Udara, Laut serta Terminal serta jangan lupa Fasilitas Jaringan Komuninasi
khususnya Jaringan Telepon dan Internet dan Data. Selain itu tidak ada salahnya
menjalin kerjasama dengan Perusahaan besar khususnya BUMN seperti Semen
Indonesia Group – Pupuk Indonesia Group – Telkom Group – Bank Nasional serta
beberapa kelompok usaha lainnya untuk bisa menggunakan CSR mereka untuk mendukung
kemajuan Pariwisata di Sumatera Barat.
3.
Membenahi
Infrastruktur dan Fasilitas Umum di Destinasi Utama Pariwisata yang paling
utama misalanya Peta Petunjuk Lokasi, Fasilitas Sanitasi (MCK dll), Fasilitas
Parkir serta tentunya meng-edukasi para pelaku usaha wisata yang ada mulai dari
Akomodasi dan Rumah Makan/Restoran serta Fasilitas pendukung lainnya. Contoh
yang paling gampang misalnya mewajibkan setiap Restoran dan Rumah Makan membuat
daftar harga makanan serta jasa lainnya. Sehingga tidak ada lagi kita dengan
istilah “kena pakuak” misalnya.
4.
Memanfaatkan
Dunia Digital dan Internet misalnyan untuk alat atau sarana memajukan
Pariwisata di Sumbar mulai dari alat untuk memasarkan atau yang kita kenal
dengan Digital Marketing serta yang jauh lebih penting untuk membangun atau
meng-edukasi untuk sadar wisata dan bisa menjadi agent kemajuan pariwisata di
Sumatera Barat misalanya dengan secara aktif mem-promosikan Pariwisata dengan
aktif melakukan Like dan Share di FB atau Re-Tweet di Twitter atau Like/Love di Instagram misalnya. Dan
seperti yang kita lihat sekarang yang lagi tayang yaitu Iklan Google (www.google.co.id)
tentang Liburan yaitu melakukan Tagging
destinasi wisata dan memberikan evaluasi atau penilaian dan posting
foto/dokumentasi di Destinasi wisata yang dikunjungi, hal ini cukup membantu. Selain
itu, dari Pemerintah sendiri juga bisa meng-edukasi masyarakat untuk melakukan
Tagging Destinasi dan Fasilitas Pariwisata termasuk Hotel dan Restaurant serta
HomeStay misalnya di Google Maps dan Paranomio misalnya. Sehingga kalau orang
menjadi Destinasi Wisata mendapat informasi selenkap mungkin.
Mungkin itulah sebagian yang bisa kami sampaikan kepada Para
Pelaku Pariwisata di Sumbah Khususnya dan Indonesia Umumnya karena untuk
kemajuan Pariwisata butuh dukung dari banyak pihak terutama tentu Masyarakat
yang akan menjadi tuan rumah di masing-masing destinasi wisata dan yang paling
mudah dilakukan tentu menjaga kebersihan dan kesopanan dan minimala selalu
mengucapkan terima kasih setelah berintegrasi dengan turis atau wisatawan
terutama para pedagang misalanya, serta senantiasa menghargai dan kalau bisa membantu para tamu /
turis yang yang berkunjung kedaerah dan khususnya untuk Para dunsanak kita yang
ada di Kampung mulai sekarang buanglah jauh-jauh jargon atau pameo “Bilo
Lo Awak Makan Pitih Urang Rantau Lai” sehingga kalau ini kita bisa ubah
para perantau atau para turis nusantara atau mancanegara akan senang berkunjung
ke Sumatera Barat/ Ranah Minang dan akan repeat
visit sehingga bisa menjadikan Pariwisata sebagai Lokomotif Baru pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat
Khususnya dan Indonesia Umumnya dan sekali lagi Selamat Bertugas kepada Kanda Ir Oni Yulfian Msi, selaku Kepala Dinas
Pariwisata dan Industri Kreatif – Provinsi Sumatera Barat, semoga senantiasa
amanah dan selalu diberikan kemudahan dan kesehatan oleh Allah SWT dan Insha
Allah didukung oleh semua stake holder
dan tentu kami dari Yayasan Alumni Minang Bandung dan Alumni ITB seta UKM – ITB
khususnya akan senantiasa memberikan dukungan dan masukan demi keberhasilan dan
kemajuan Pariwisata Halal di Sumatera Barat dan Indonesia. Insha Allah....
Bekasi 28 Desember 2016
@Rizal2407
- Masrizal Umar
PT Sintola Solusindo Dinamika https://www.youtube.com/channel/UCfvtOZg5qMAJGPwk1xT03yw
"Janganlah Berfikir Menjadi
Orang Sukses Tapi Berusahalah Menjadi Orang yang Bernilai"